Secara umum, busi punya bentuk sama. Semua pemercik api ini juga
mempunyai tanda-tanda khusus yang memiliki makna berkaitan dengan tipe
dan fungsinya. Secara umum, tanda-tanda ini terkelompokkan dalam delapan
bagian.
Bagian yang menandakan diameter ulir, pada busi NGK diberikan kode
dengan hurf A, B, C dan D. Huruf A untuk busi bergaris tengah 18 mm, B
(14 mm), C (10 mm) dan D (12 mm). Sedangkan ukuran panjangnya ditandai
dengan huruf E, EF, FS, H, EH, L, S dan Z. Kisaran panjangnya antara 9,5
mm - 21 mm.
Meski busi NGK hanya mengenal empat ukuran garis tengah, namun jenis
konstruksi studnya justru lebih beragam. Data menyebutkan, bahwa jumlah
konstruksi stud busi NGK mencapai 27 jenis. Konstruksi ini juga ditandai
huruf A - Z.
Sedang kode ketebalan busi NGK dibagi enam macam. Kode F menunjukkan
ketebala 14,19 mm dengan hexagonal 16 mm, G (14,19 mm dengan hexagonal
20,6 mm), J (12,19 mm dengan hexagonal 19 mm), M (10,19 mm dengan
hexagonal 16 mm), T (14,17 mm dengan hexagonal 16 mm) dan PTR5A-13
(14,25 mm dengan hexagonal 16 mm).
NGK juga memproduksi busi dengan delapan macam kerenggangan atau gap.
Jarak kerenggangan ini ditandai dengan angka 8 20, yang masing-masing
bermakna jarak kerenggangannya mulai dari 0,8 mm hingga 2,0 mm.
Sementara itu, produsen busi Denso juga mempunyai kode sendiri. Sama
seperti NGK, kode yang busi Denso juga ditandai dengan huruf dan angka.
Seperti huruf W yang merupakan kode diameter ulirnya 14 mm, X : 12 mm
dan U : 10 mm.
Sedangkan angka merupakan kode kolerasi panas pada busi. Pada merek
Denso, kode dimulai dari angka 9 hingga 37. Semakin kecil angka, berarti
menunjukkan tipe busi panas, dan sebaliknya semakin tinggi angka
menunjukkan tipe busi dingin.
Denso juga memberi kode pada produknya huruf S yang menerangkan bahwa
konduktor pada busi terbuat dari bahan tembaga atau bahan standar. Kode
untuk bentuk elektroda diberi huruf U. Sedangkan angka 9 merupakan
angka celah ideal anoda agar busi dapat bekerja maksimal (9 : 0,9mm, 8 :
0,8mm).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar